Bu Wiwit 06 Desember 2022

PEMBELAJARAN PROYEK MARKETING TEACHING FACTORY SEPEDA MOTOR

Pembelajaran berbasis proyek ini digunakan dengan pertimbangan bahwa pengetahuan berkembang dengan sangat cepat dan peserta didik tidak mungkin menguasai semua pengetahuan dalam kurun waktu tertentu (Mayasari et al., 2016). Di SMK Raden Rahmat ini pada jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran peserta didik diberikan kesempatan membuat proyek Teaching Factory untuk melakukan promosi. Langkah-langkah dalam jalannya model pembelajaran berbasis proyek yaitu: perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan pelaporan (Tinenti, 2018). Guru dan siswa pada tahap pembelajaran berbasis proyek memiliki masing-masing kegiatan. Siswa dalam kegiatan pembelajaran berbasis proyek berperan langsung mulai dari menyiapkan alat dan bahan hingga menyusun laporan. Peran guru sangat penting untuk mengarahkan dan memfasilitasi sedangkan proses pemecahan masalah dapat bervariasi. Belajar berbasis proyek/ tugas terstruktur yang membutuhkan suatu pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar peserta didik (kelas) didesain agar peserta didik dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik termasuk pendalaman materi suatu materi pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Pendekatan ini memperkenankan peserta didik untuk bekerja secara mandiri dalam mengkonstruk (membentuk) pembelajarannya, dan mengulminasikannya dalam produk nyata. Secara sederhana pembelajaran berbasis proyek didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan peserta didik, atau dengan suatu proyek sekolah. Peserta didik dapat mengakses informasi melalui sumber online, menggunakan multimedia secara online, menyiapkan bahan laporan dan presentasi secara online dan bekerja sama dengan kelompok untuk mengerjakan proyek atau melaksanakan kritik atau kegiatan (Sujak, 2020). Terselengaranya kolaborasi antar jurusan ini dengan harapan Teaching Factory dapat berkembang dan diakui oleh masyarakat luas.